A. CUSHING
SYNDROME
Sindrom
Cushing adalah gangguan yang terjadi karena tingginya hormon kortisol dalam
tubuh. Hormon kortisol yang tinggi dapat disebabkan karena :
1. Terlalu
banyaknya mengkonsumsi obat kortikosteroid, seperti prednison dan prednisolon.
Obat ini digunakan untuk mengobati kondisi seperti asma dan rheumatoid
arthritis.
2. Kelenjar
pituitary yang membuat terlalu banyak hormon ACTH. ACTH kemudian sinyal
kelenjar adrenal untuk memproduksi kortisol
3. Tumor
pada kelenjar hipofisis dapat menyebabkan kondisi :
·
Tumor pada kelenjar adrenal
·
Tumor tempat lain dalam tubuh yang
memproduksi kortisol
·
Tumor tempat lain dalam tubuh yang
memproduksi ACTH (seperti pankreas, paru-paru, dan tiroid)
Gejala klinis :
1. Kebanyakan
orang dengan sindrom Cushing akan memiliki:
·
Tubuh obesitas atas (di atas pinggang)
dan lengan dan kaki tipis
·
Bulat, merah, wajah penuh (moon face)
·
Tingkat pertumbuhan yang lambat pada
anak-anak
·
Perubahan mental, seperti depresi,
kecemasan, atau perubahan perilaku
·
Kelelahan
·
Sakit kepala
·
Sering haus dan buang air kecil
2. Perubahan
kulit yang sering terlihat:
·
Infeksi jerawat atau kulit
·
Tanda ungu (1/2 inci atau lebih lebar) yang disebut
striae pada kulit perut, paha, dan payudara
·
Kulit tipis dengan mudah memar
3. Perubahan
otot dan tulang
·
Sakit punggung yang terjadi karena
kegiatan rutin
·
Nyeri tulang
·
Penumpukan lemak di antara bahu (punuk
kerbau)
·
Tulang rusuk dan tulang belakang patah
(yang disebabkan oleh penipisan tulang)
·
Otot yang lemah
4. Wanita
dengan sindrom Cushing sering memiliki:
·
Pertumbuhan rambut berlebih pada wajah, leher,
dada, perut, dan paha
·
Siklus menstruasi yang tidak teratur
atau berhenti
5. Pria
mungkin memiliki:
·
Penurunan atau tidak ada keinginan untuk
seks
·
Impotensi
Ujian dan Tes
·
Gula darah dan jumlah sel darah putih
tinggi
·
Tingkat kalium rendah
·
Kolesterol tinggi
·
trigliserida tinggi
·
High-Density Lipoprotein (HDL) rendah
Tes
laboratorium yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis sindrom Cushing dan mengidentifikasi
penyebabnya adalah:
·
Kadar kortisol serum
·
Kadar kortisol saliva
·
Urin 24 jam untuk kortisol dan kreatinin
·
Tingkat ACTH
·
ACTH (cosyntropin) tes stimulasi
Tes untuk menentukan
penyebab atau komplikasi dapat mencakup:
·
CT abdomen
·
Tes ACTH
·
Pituitary MRI
·
Kepadatan tulang, yang diukur dengan
sinar-x absorptiometry ganda (DEXA)
(“http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000410.htm”
diunduh pada 9 Juni 2013 pukul 19.20
WIB)
B. GRAVE
DISEASE
Penyakit Graves adalah gangguan
autoimun yang menyebabkan overactivity dari kelenjar tiroid (hipertiroidisme).
Kelenjar tiroid adalah organ penting
dari sistem endokrin. Hal ini terletak di bagian depan leher tepat di bawah
kotak suara. Kelenjar ini melepaskan hormon tiroksin (T4) dan triiodothyronine
(T3), yang mengendalikan metabolisme tubuh. Mengontrol metabolisme sangat
penting untuk mengatur suasana hati, berat badan, dan tingkat energi mental dan
fisik. Jika tubuh memproduksi terlalu banyak hormon tiroid, kondisi ini disebut
hipertiroidisme. (An tiroid menyebabkan hipotiroidisme.)
Penyakit Graves adalah penyebab
paling umum dari hipertiroid. Hal ini disebabkan oleh respon sistem imun
abnormal yang menyebabkan kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon
tiroid. Penyakit Graves paling sering terjadi pada wanita di atas usia 20 tahun.
Namun, gangguan dapat terjadi pada usia berapa pun dan dapat mempengaruhi
laki-laki juga.
1. Gejala :
·
Kegelisahan
·
Pembesaran
payudara pada pria (mungkin)
·
Kesulitan
berkonsentrasi
·
Penglihatan
ganda
·
Bola
mata yang menonjol (exophthalmos)
·
Iritasi
mata
·
Kelelahan
·
Sering
buang air besar
·
Gondok
(mungkin)
·
Intoleransi
panas
·
Peningkatan
nafsu makan
·
Peningkatan
berkeringat
·
Insomnia
·
Periode
menstruasi tidak teratur pada wanita
·
Kelemahan
otot
·
Gugup
·
Denyut
jantung cepat atau tidak teratur
·
Gelisah
dan sulit tidur
·
Sesak
napas dengan aktivitas
2. Ujian dan Tes
Pemeriksaan fisik menunjukkan
peningkatan denyut jantung. Pemeriksaan leher dapat menunjukkan bahwa kelenjar
tiroid membesar (gondok).
·
Tes
lain meliputi:
Tes darah untuk mengukur kadar TSH, T3, T4 dan bebas
Serapan yodium radioaktif
·
Penyakit
ini juga dapat mempengaruhi hasil tes berikut:
Orbit CT scan atau USG
Orbit CT scan atau USG
Thyroid stimulating immunoglobulin (TSI)
Tiroid peroksidase (TPO) antibodi
Antibodi reseptor Anti-TSH
(“http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000358.htm”
diunduh pada 9 Juni 2013 pukul 19.25
WIB)
0 komentar:
Posting Komentar